TEKS DRAMA

SI BODOH
Disuatu desa tinggal lah seorang pemuda yang berbeda dengan pemuda lainnya. Dia di sebut Si Bodoh. Bodoh bekerja pada juragan beras yang ada di desanya.
Pada suatu malam, Si Bodoh di suruh oleh majikannya untuk menjaga rumah. Majikannya pergi untuk menengok orang tuanya yang ada di Tangerang. Pada saat sedang berjaga, Bodoh melihat dua orang yang wajahnya ditutup kain sarung sedang berusaha masuk rumah majikannya melalui pintu belakang. Dia pun menegur orang tersebut
Bodoh           : Hai, kalian sedang apa?
Pencuri        : (kaget dan gugup) aa…a…
Bodoh           : Ada apa? Pintu itu dikunci, kalian tidak akan bisa membukanya.
Pencuri 1     : Tidak, kita hanya mau masuk aja
Bodoh            : O, kalau kalian mau masuk? Kenapa tidak bilang dari tadi, sini biar saya bukakan. (Si Bodoh membukakan pintu, dan pencuri masuk)
Pencuri 2    : Terimakasih Bodoh, kau baik sekali
Bodoh          : Sudah sepatutnya saya membantu orang yang sedang kesusahan. Ngomong-ngomong kalian mau cari apa? Tuan saya sedang tidak ada dirumah.
Pencuri 1    : Mmmm…. kita sedang mencari barang berharga
Bodoh           : Barang berharga itu seperti apa?
Pencuri 2    : Dasar Bodoh, barang berharga saja tidak tau. TV, uang, handphone, laptop, Ipod, perhiasan, itu namanya barang berharga.
Bodoh        : TV, itu apa?
Pencuri 2    : (kesal) uhhh!
Pencuri 1    : Bodoh, benda berharga itu barang-barang yang bernilai mahal atau berat
Bodoh        : O itu, itu mah saya juga tahu. Kalau begitu biar saya saja yang cari, kalian tunggu saja disini.
Pencuri    : (berunding sejenak)
Pencuri 1    : baiklah, kalau begitu kamu saja yang cari. Kalau sudah ketemu masukan ke karung ini ya (sambil memberikan karung)
Bodoh        : Okay.

Bodoh mulai mencari ke seisi rumah, tak terkecuali kamar dan dapur. Dia membongkar lemari pakaian dan lemari dapur. Saat di lemari pakaian majikannya, dia menemukan segepok uang, tapi tak diambilnya karena tidak berat. Dia menemukan perhiasan, tapi tak diambilnya karena masih kurang berat. Menurut pemahamannya, benda yang berharga itu adalah benda yang berat. Karena tidak puas dengan barang-barang yang ada di lemari majikannya, dia pun beralih ke lemari dapur. Disini dia juga membongkar semua peralatan dapur sampai berantakan. Dia menemukan sebuah Codet, yaitu alat untuk membuat sambal yang terbuat dari batu. Akhirnya barang inilah yang menurut Bodoh berharga, dia memasukannya kedalam karung yang diberikan pencuri tadi.

Bodoh        : Lihatlah, saya sudah menemukannya! Benda ini sangat berharga.
Pencuri 2    : (mengambil karung dari tangan bodoh) wah! Ini berat sekali. Pasti isinya sangat berharga. Terimakasih Bodoh, kalau begitu kami pamit dulu ya.
Bodoh        : Okay, hati-hati ya.
Pencuri    : Ya.
Pencuri itu pun pergi dengan perasaan senang. Sementara si Bodoh merapihkan barang-barang yang tadi diacak-acaknya.
Keesokan harinya….
Majikannya datang membawa 2 karung gabah.
Majikan    : Hai bodoh kemari kau
Bodoh        : Iya tuan
Majikan    : Tolong kau bersihkan gabah-gabah ini (sambil menunjuk ke arah gabah itu berada). Kau masukan gabah ini kedalam air, kemudian kau pisahkan antara yang tenggelam dan terapung. Gabah yang tenggelam itu adalah gabah yang berguna, dan yang terapung itu adalah gabah yang tidah berguna. Kau mengerti bodoh?
Bodoh        : Mengerti tuan
Bodoh pun melakukan pekerjaan yang diperintahkan tuannya.
5 jam kemudian…..
Bodoh        : Tuan, tuan, saya sudah selesai melaksanakan tugas. Gabah-gabah ini sudah saya bersihkan.
Majikan    : Wah pintar sekali kamu bodoh! Terimakasih ya. Sekarang tolong kamu gembalakan bebek-bebek saya. Tolong bawa mereka ke sungai.
Bodoh        : Iya tuan

Bodoh pun membawa bebek-bebek itu ke sungai.
Sambil menunggu bebek-bebek itu berenang, Bodoh melamun sambil terus mengawasi bebek-bebeknya. Tiba-tiba dia tersadar dari lamunanya, ketika melihat bebek-bebeknya mengapung disungai. Dia teringat omongan tuannya tadi. Kalau benda yang terapung itu adalah yang tidah berguna. Kemudian dia mencari batang kayu dan memukul bebek-bebek tersebut hingga semuanya tenggelam dan dia memasukannya kedalam karung.
Sementara itu di rumah, majikannya menunggu kedatangan si Bodoh karena menjelang malam belum juga pulang.

Majikan    : Hai Bodoh, kemana saja kamu jam segini baru pulang?
Bodoh        : Maaf tuan.
Majikan    : Mana bebek-bebekku, kok tidak kelihatan?
Bodoh        : Tenang saja tuan, saya sudah membuat bebek-bebek tuan menjadi sangat berguna. Ini dia (sambil menunjukan bebek yang sudah dia masukan kedalam karung)
Majikannya    : (membuka karung tersebut dan terkejut) Dasar bodoh, kau apakan bebek-bebek ini?
Bodoh        : Aku sudah membuatnya berguna tuan. Bukankah kata tuan benda yang terapung itu adalah benda yang tak berguna? Makanya saya pukul bebek-bebek ini agar tenggelam dan menjadi berguna.
Majikan    : Bebek-bebek ini lama kelamaan akan menjadi bau Bodoh, dan itu tidak berguna lagi. Kau mengerti?
Bodoh        : Mengerti tuan
Majikan    : Pergi sana dan kembali saat kau sudah pintar.
Bodoh pun pergi untuk merenungi nasib, dia pergi ke bukit yang ada di desanya. Di sanalah dia terus berpikir tentang dirinya
Bodoh        : Dasar Bodoh, kau memang bodoh. Kau telah mengecewakan majikanmu dengan membuat bebek-bebek itu menjadi bau dan tak berguna.
Karena terus mengoceh, tiba-tiba si Bodoh kentut dan kentutnya sangat bau. Dia sendiri sampai menutup hidung.
Bodoh        : Wah! Ternyata saya juga bau, berarti saya juga tak berguna. Saya lebih baik loncat dari bukit ini. A……aa…….
Bodoh pun loncat dari atas bukit. Sekian.